Bandar
Lampung, 25-26 Mei 2016
“Seminar Entrepreneur IAIN Raden Intan
Lampung”
Bandar Lampung, 25 Mei 2016
Untuk menjadi sekses diperlukannya strategi
yang jitu. Sukses tidak bisa kita raih hanya dengan berpangku tangan, menunggu
orang yang menghampiri, menawarkan sebuah keuntungan, tidak hanya sekedang yang
demikian. Sukses harus kita cari, sukses harus kita raih, dan sukses harus kita
dapatkan. Untuk menjadi orang yang sukses butuh pengorbanan dan perjuangan,
bahkan kadangkala harus terjatuh dalam jurang kebangkrutan. Menjadi orang
sukses tidaklah mudah, dibutuhkannya keseriusan dan tanggung jawab dalam
menjalankannya.
Menjadi orang sukses
adalah pilihan terakhir bagi orang-orang yang mau berusaha. Menjadi orang
sukses adalah pilihan terakhir bagi orang-orang yang ingin menjadi kaum
minoritas diantara kaum mayoritas. Sekarang banyak kita jumpai, semua orang
berlomba-lomba untuk menjadi orang sukses, namun pada hakikatnya mereka belum
sanggup untuk menjadi kaum minoritas. Inilah salah satu penyebab mengapa
orang-orang zaman sekarang sulit untuk menjadi orang yang sukses. Bahkan lebih
miris lagi, mencari ilmu ataulebih tepatnya kuliah, hanya untuk kepentingan
dunia semata. Pada zaman sekarang sudah beredar paham tolak ukur keberhasilan
mahasiswa dalam belajarnya ada tiga hal, yaitu lulus cepat, mendapatkan IPK
tinggi, dan memperoleh pekerjaan.
Para mahasiswa tidak
tahu arti keberhasilan yang sesungguhnya. Salah satu faktor penting penentu
keberhasilan belajar adalah keridhaan dari guru. Namun pada kali ini tidak akan membahas banya tentang
kaitannya ridha seorang guru dengan keberhasilan belajar mahasiswa. Namun kali
ini akan lebih mengacu pada pembahasan bagaimana menjadi golongan kaum
minorotas diantara kaum mayoritas. Ada beberapa misi untuk meraih sukses
diantaranya adalah visi, semangat, harapan, dan bersyukur.
a. Visi
Untuk
menjadi orang yang sukses, kita harus memperjelas visi kita, tujuan kita. Untuk
apa kita melakukan ini itu? Untuk apa kita belajar ini itu? Dan bagaimana
caranya menerapkan teori dari ini itu?
Dalam hal
ini kita harus fokus terhadap apa yang akan kita lakukan, memperjelas visi atau
tujuan, mengapa kita melakukan hal tersebut. Memperjelas visi akan membantu
kita untuk selalu fokus dan tidak mengerjakan hal yang lain sebelum satu hal
atau masalah terselesaikan. Memperjelas visi akan membantu kita untuk bangkit
ketika kita terperosok pada jurang keputus asaan. Oleh karena itu, untuk hasil
yang maksimal maka diperlukan visi yang optimal.
2. Semangat
SEMANGAT??
Semangat adalah sifat yang harus di pupuk
untuk menghasilkan kinerja yang membanggakan. Ketika kita terjatuh, maka yang
diperlukan adalah semangat untuk bangkit, ketika kita terluka, maka yang
diperlukan adalah semangat untuk sembuh, dan ketika kita gagal, maka yang
diperlukan adalah semangat kembali jaya.
KEGAGALAN!!
Kegagalan, janganlah kita jadikan sebagai
penghambat sebuah kesuksesan. Momentum kegagalan sebaiknya kita jadikan bahan
pelajaran untuk mengevaluasi kesalahan yang kita perbuat, apa yang kita lakukan
sehingga berujung pada sebuah kegagalan. Kegagalan kita jadikan bahan koreksi,
untuk menelaah kekurangan diri, sehingga kita tidak akan mengulangi kesalahan
yang sama apalagi sampai jatuh pada titik kegagalan yang tiada beda. Namun, kegagalan
harus kita jadikan batu loncatan untuk meraih kesuksesan yang lebih gemilang.
Kesuksesan yang gemilang tidak terlepas sangkut pautnya dari semangat yang
tidak pernah padam, semangat untuk terus berusaha, semangat untuk menjadi yang
number pertama, dan semangat untuk menjadi kaum minoritas ditengah-tengah kaum
mayoritas pada umumnya.
3. Harapan
Harapan
adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seseorang. Dengan adanya
harapan akan memacu kinerja seseorang menjadi lebih optimal. Harapan akan
menimbulkan rasa untuk selalu bekerja
keras, tanggung jawab, dan tidak mudah putus asa.
4. Bersyukur
Bersyukur
adalah sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT terhadap apa yang sudah
Iaberikan kepada kita, salah satunya adalah kesuksesan. Keberhasilan seseorang
tidak terlepas dari campur tangan Allah SWT. Oleh karena itu, apabila
kesuksesan telah menghampiri maka jangan lupa untuk saling berbagi sebagai
ungkapan terima kasih kita kepada Yang Maha Kaya. Salah satu cara yang dapat
kita lakukan adalah memberikan sedikit dari yang kita punya kepada pihak yang
membutuhkannya (shadaqah). Dengan bershadaqah akan menyucikan hasil kesuksesan
yang telah kita miliki.
Oleh karena
itu, marilah kita menjadi generasi minoritas yang tetap memperhatikan
aturan-aturan agama, kaum minoritas yang tetap memperhatikan keadaan sesama,
bukannya menjadi golongan minoritas yang hanya mementingkan kondisi pribadi
semata, bukan kaum minoritas yang mengutamakan kesejahteraan kasta, apalagi
sampai-sampai menghalalkan segala cara hanya demi kesuksesan sekejap mata.
Bandar Lampung, 26 Mei 2016
Untuk menjadikan bisnis
berkembang pesat ada beberapa hal yang harus diperhatikan guys. Berbisnis
tidak hanya sebatas menjajakan barang kepada konsumen, berbisnis bukan
hanya sekedar mendistribusikan produk di pasaran. Namun, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan ketika kita berbisnis, yaitu nilai tambah, komunikasikan
pada orang yang tepat, dan nilai kali.
1. Nilai Tambah
Nilai tambah
adalah suatu nilai lebih yang diberikan oleh distributor kepada konsumen dengan
tujuan agar barang yang dijajakan memiliki kualitas tersendiri sehingga barang
tersebut laku di pasaran. Nilai tambah ini sangat berpengaruh terhadap
suksesnya bisnis seseorang. Contoh nilai tambah terhadap bisnis adalah sebuah
pabrik roti memberikan fasilitas yang lebih kepada para pelanggan yang membeli
roti di toko tersebut, contohnya toko tersebut mengemas roti tersebut dengan
bungkus yang praktis, kedap udara, setiap pembelian 3 bungkus roti gratis 1 bungkus
roti, dan lain sebagainya.
2. Komunikasikan Pada Orang Yang Tepat
Setiap
produk yang kita terbitkan pasti memiliki sasaran yang dituju. Untuk
mensukseskan produk yang kita buat, tentunya kita harus memasarkannya kepada
pihak yang tepat. Contoh: sebuah pabrik mobil mengeluarkan merk mobil terbaru
dengan kisaran harga sekitar 300 juta, maka apabila mobil tersebut di tawarkan
pada penjual gorengan di pinggir jalan, maka belum tentu pedagang tersebut mau
membelinya, namun bila mobil tersebut ditawarkan pada pengusaha maka
kemungkinan besar mobil tersebut akan dibelinya.
Dalam
berbisnis kadangkala kebangkrutan datang menghampiri, hal yang seperti ini
adalah fenomena yang wajar bagi para pembisnis. Dalam dunia bisnis nasib
seseorang hanya ditentukan dengan dua pilihan, yaitu bangkrut atau untung. Hal
tersebut tidak bisa dihindarkan, salah satu cara untuk bangkit dari
kebangkrutan adalah mengulang atau merintis usaha tersebut dari awal dengan
memperhatikan, mempelajari, dan tidak mengulangi hal-hal yang menyebabkan kebangkrutan.