“Ma’had
al-Jami’ah_ Jum’at, 20 Mei 2016”
“Tujuan dan Komitmen”
Bahagia adalah salah satu kata yang mewakili ungkapan
sepercik perasaa. Bahagia adalah kata yang tak cukup mewakili segenap kebaikan,
bahagia tak cukup mewakili ungkapan kasih sayang, mungkin bahagia bukan nikmat
atau musibah yang datang silih menerpa.
Bahagia
bukannya kaya dan miskinnya, tapi shadaqah dan do’anya. Bahagia bukannya tampan
adan cantiknya, tapi akhlak dan adabnya. Bahagia bukan pangkat dan jabatannya,
tapi bahagia taqwa dan amanahnya. Bahagia bukan sedikit dan banyaknya, tapi
ridha dan qana’ahnya. Dan bahagia bukannya kuat dan komitmennya, tapi bahagia
adalah ketika seseorang mampu menyerempakkan laju antara tujuan dan komitmen
dalam satu wadah perjuangan dan pengorbanan.
Tujuan
adalah hasil dari segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk berfikir,
mempertimbangkan, dan pengaplikasian dalam kehidupan. Dalam berbuat sesuatu,
tujuan sangatlah penting. Tujuan akan meluruskan alur perjalan seseorang agar
tetap dalam koridor yang telah di legalkan dalam suatu aturan. Tujuan yang
jelas, akan memacu etos kerja yang tak kan pernah pantang menyerah. Untuk
menghasilkan tujuan yang jelas maka perlulah kita ingat kembali, apa, mengapa,
dan bagaimana mengenali diri sendiri yang biasa di kenal dengan istilah “the
stairs of success”.
Keberhasilan seseorang berawal dari niat yang tulus,
keinginan kuat untuk terus maju, dan keinginan untuk terus berkreasi demi
mapannya diri. Setelah niat di kuatkan, maka belajar jangan pernah di lupakan.
Belajar (learn) adalah suatu proses mencari,menyimpan, dan mengelola bahan ajar
(informasi) untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih mengagumkan. Dalam
belajar ada 3 hal yang sangat penting untuk diperhatikan, learn, unlearn, dan
re-learn. Learn adalah proses memasukkan informasi kedalam memori ingatan.
Unlearn adalah proses menghapus informasi yang sudah tidak dibutuhkan dari
tempat penyimpanan. Sedangkan re-learn adalah selalu berusaha untuk
memperbaharui informasi yang ada. Yang diharapkan dari sebuah kegiatan belajar
adalah pemahaman, paham akan situasi dan kondisi, paham akan keadaan diri, dan
paham apa yang telah dipelajari. Balajar tak cukup dengan bermodalkan
pemahaman, namun harus dibarengi dengan keyakinan yang kuat terhadap apa yang
telah dipelajari. Keyakinana harus ditanamkan secara mendalam, keyakinan juga
harus menghasilkan sebuah action yang membanggakan. Seseorang yang berhasil
mencapai tujuannya adalah orang-orang yang memiliki karakter yang mumpuni dalam
segala perbuatan. Dari proses yang telah dilakukan tersebut akan membuahkan
sebuah kesuksesan yang gemilang.
Tujuan erat
kaitannya dengan komitmen. Untuk tujuan yang gemilang dibutuhkan komitmen yang
meyakinkan. Landasan penting dalam semua aspek kehidupan adalah kecakapan untuk
menguasai diri dan menaklukkan segala rintangan yang menghadang, terutama
pengendalian yang di bertitik tumpu pada hawa nafsu. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa tidak ada keberhasilan dari suatu tujuan tanpa adanya
alasan dan komitmen yang jelas.
Kesuksesan,
ya kata-kata yang selalu di agung-agungkan dalam kronologis kehidupan.
Kesuksesan jangan dijadikan penghalang antara kemesraan kita dengan Allah Swt.
Mari cemburu pada mereka yang selalu bercumbu dengan ilmu, mereka yang selalu
bercengkrama dengan kekasih Yang Maha Rahman, mereka yang selalu bermanja dengan
Yang Maha Rahim.
Hamba-hamba
yang lalai berjuang keras untuk kesuksesan, tapi mereka mengabaikan taat telah
diwajibkan. Para kekasih Allah memahami, baik kesuksesan yang mereka nikmati,
kebahagiaan yang selalu meliputi, keduanya adalah karunia Rabb alam semesta,
yang patut untuk disyukuri. Setitis kesuksesan yang dilapisi oleh keberkahan,
lebih baik daripada segala yang banyak namun melalaikan.
Untuk
mencapai kesuksesan yang gemilang di butuhkan jiwa yng telah mencapai
kematangan spiritual yang matang. “Jiwa yang telah mencapai kematangan
spiritual, gangguan apapun tak akan menggoyahkannya dan bantuan eksternal tak
lagi diperlukan karena di ada dalam genggaman-Nya. Sahabat, jangan bersedih,
Tuhan bersama kita”. (Nabi Muhammad)
Tujuan dan
komitmen adalah satu ikatan yang tidak dapat terpisahkan. Keberhasilan
ditentukan dengan komitmen, dan komitmen membutuhkan kedisiplinan. Kedisiplinan
akan memudahkan perjalanan dari apa yang pernah kita tuliskan. Kedisiplinan
akan mempermudah laju alur kehidupan yang lebih menjanjikan.
0 komentar:
Posting Komentar