Minggu, 22 Mei 2016

“Tujuan dan Komitmen”



“Ma’had al-Jami’ah_ Jum’at, 20 Mei 2016”
“Tujuan dan Komitmen”
            Bahagia adalah salah satu kata yang mewakili ungkapan sepercik perasaa. Bahagia adalah kata yang tak cukup mewakili segenap kebaikan, bahagia tak cukup mewakili ungkapan kasih sayang, mungkin bahagia bukan nikmat atau musibah yang datang silih menerpa.
            Bahagia bukannya kaya dan miskinnya, tapi shadaqah dan do’anya. Bahagia bukannya tampan adan cantiknya, tapi akhlak dan adabnya. Bahagia bukan pangkat dan jabatannya, tapi bahagia taqwa dan amanahnya. Bahagia bukan sedikit dan banyaknya, tapi ridha dan qana’ahnya. Dan bahagia bukannya kuat dan komitmennya, tapi bahagia adalah ketika seseorang mampu menyerempakkan laju antara tujuan dan komitmen dalam satu wadah perjuangan dan pengorbanan.
Tujuan adalah hasil dari segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk berfikir, mempertimbangkan, dan pengaplikasian dalam kehidupan. Dalam berbuat sesuatu, tujuan sangatlah penting. Tujuan akan meluruskan alur perjalan seseorang agar tetap dalam koridor yang telah di legalkan dalam suatu aturan. Tujuan yang jelas, akan memacu etos kerja yang tak kan pernah pantang menyerah. Untuk menghasilkan tujuan yang jelas maka perlulah kita ingat kembali, apa, mengapa, dan bagaimana mengenali diri sendiri yang biasa di kenal dengan istilah “the stairs of success”.
 Keberhasilan seseorang berawal dari niat yang tulus, keinginan kuat untuk terus maju, dan keinginan untuk terus berkreasi demi mapannya diri. Setelah niat di kuatkan, maka belajar jangan pernah di lupakan. Belajar (learn) adalah suatu proses mencari,menyimpan, dan mengelola bahan ajar (informasi) untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih mengagumkan. Dalam belajar ada 3 hal yang sangat penting untuk diperhatikan, learn, unlearn, dan re-learn. Learn adalah proses memasukkan informasi kedalam memori ingatan. Unlearn adalah proses menghapus informasi yang sudah tidak dibutuhkan dari tempat penyimpanan. Sedangkan re-learn adalah selalu berusaha untuk memperbaharui informasi yang ada. Yang diharapkan dari sebuah kegiatan belajar adalah pemahaman, paham akan situasi dan kondisi, paham akan keadaan diri, dan paham apa yang telah dipelajari. Balajar tak cukup dengan bermodalkan pemahaman, namun harus dibarengi dengan keyakinan yang kuat terhadap apa yang telah dipelajari. Keyakinana harus ditanamkan secara mendalam, keyakinan juga harus menghasilkan sebuah action yang membanggakan. Seseorang yang berhasil mencapai tujuannya adalah orang-orang yang memiliki karakter yang mumpuni dalam segala perbuatan. Dari proses yang telah dilakukan tersebut akan membuahkan sebuah kesuksesan yang gemilang.
Tujuan erat kaitannya dengan komitmen. Untuk tujuan yang gemilang dibutuhkan komitmen yang meyakinkan. Landasan penting dalam semua aspek kehidupan adalah kecakapan untuk menguasai diri dan menaklukkan segala rintangan yang menghadang, terutama pengendalian yang di bertitik tumpu pada hawa nafsu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada keberhasilan dari suatu tujuan tanpa adanya alasan dan komitmen yang jelas.
Kesuksesan, ya kata-kata yang selalu di agung-agungkan dalam kronologis kehidupan. Kesuksesan jangan dijadikan penghalang antara kemesraan kita dengan Allah Swt. Mari cemburu pada mereka yang selalu bercumbu dengan ilmu, mereka yang selalu bercengkrama dengan kekasih Yang Maha Rahman, mereka yang selalu bermanja dengan Yang Maha Rahim.
Hamba-hamba yang lalai berjuang keras untuk kesuksesan, tapi mereka mengabaikan taat telah diwajibkan. Para kekasih Allah memahami, baik kesuksesan yang mereka nikmati, kebahagiaan yang selalu meliputi, keduanya adalah karunia Rabb alam semesta, yang patut untuk disyukuri. Setitis kesuksesan yang dilapisi oleh keberkahan, lebih baik daripada segala yang banyak namun melalaikan.
Untuk mencapai kesuksesan yang gemilang di butuhkan jiwa yng telah mencapai kematangan spiritual yang matang. “Jiwa yang telah mencapai kematangan spiritual, gangguan apapun tak akan menggoyahkannya dan bantuan eksternal tak lagi diperlukan karena di ada dalam genggaman-Nya. Sahabat, jangan bersedih, Tuhan bersama kita”. (Nabi Muhammad)
Tujuan dan komitmen adalah satu ikatan yang tidak dapat terpisahkan. Keberhasilan ditentukan dengan komitmen, dan komitmen membutuhkan kedisiplinan. Kedisiplinan akan memudahkan perjalanan dari apa yang pernah kita tuliskan. Kedisiplinan akan mempermudah laju alur kehidupan yang lebih menjanjikan.

0 komentar:

Posting Komentar